Hello good night everyone. How is life treating you so far? I hope it treats you
well. Kali ini gua bakal ngepos di IMHO blog gue tentang sebuah berita yang lagi
heboh yang berhubungan dengan jilbab. Tapi gua ga bakal ngebahas tentang
dalil-dalil berjilbab, atau cara-cara berjilbab yang benar, karena entar gue
nyama-nyamain sama blog tetangga sebelah dan kesannya gua ngambil “lapak” orang
lain. Hahaha.
Oke
kali ini gua bakal ngebahas tentang isu heboh “Jilbab Halal”. Bagi lo lo semua yang masih aktif di Facebook, Instagram, atau yang rajin baca detik,
mungkin lo semua udah pada taukan isu jilbab halal yang lagi santer berhembus.
Nah, bagi lo yang belum tau, gua bakal ngasih tau nih.
THE ISSUE
Nah,
jadi ceritanya, sekitar 2 mingguan yang lalu, sebuah akun instagram dengan id: “zoyaloversid” ngepost sebuah gambar produk
Zoya (salah satu brand pakaian muslim) dengan label Halal MUI di gambar
tersebut. Postingan tersebut sejatinya bakal biasa aja dan ga bakal menimbulkan
kontroversi, kalo seumpanya akun tersebut tidak dengan “bangganya” mengajak
para pemirsa sekalian buat ngebeli product Zoya yang terjamin ke-halalannya sedangkan
yang lain (kesannya menjadi tidak terjamin kehalalannya) dan tidak menuliskan
kata kata seperti ini di gambar postingannya itu.
KERUDUNG BERSERTIFIKAT HALAL
PERTAMA DI INDONESIA
Tahukah Anda?Yang membedakan antara
kain yang halal dan haram adalah penggunaan emulsifier pada saat pencucian kain
tersebu, untuk produk halal bahan pembuatan emulsifiernya menggunakan tumbuhan
sedangkan untuk yang tidak halal emulsifiernya menggunakan gelatin babi.
Publik
pun hebon dengan gambar tersebut. Banyak komentar miring yang bermunculan baik
di Facebook, Twitter,maupun Instagram.
Banyak komentar dari yang hanya candaan, cibiran, maupun kritikan keras
di tujukan kepada Zoya maupun MUI. Salah satunya kritik yang di tulis oleh
salah satu pengguna Facebook bernama
Hendra Hendarin, dengan nada kritikan seperti ini
Breaking News;
Ternyata hijab yang digunakan dari sejak berabad abad yang lalu di
seluruh dunia bisa jadi haram semuanya.
Setelah sekian ratus abad, akhirnya ditemukan
hijab halal, yakni hijab yang dicap oleh MUI.
Bagi para perempuan di kampung, desa dll. yang ekonominya kurang
beruntung, silahkan nabung untuk membeli merk ini, memang tidak murah buat
anda, tapi apa boleh buat, daripada pakai jilbab tidak halal; lupakan dulu
bayar SPP sekolah.
Bagi yang sudah terlanjur semenjak lama menggunakan hijab tak halal,
belum terlambat, pakailah hijab bercap MUI, dosa anda akan diampuni. Bersama
MUI, sorga ada di tangan anda.
Dan masih banyak lagi kritikan yang
ditujukan kepada baik Zoya maupun MUI, yang ga mungkin gue tujukan di blog ini.
Terus apakah reaksi ZOYA maupun MUI
setelah iklan Jilbab Halal di Instagram “meledak”.
Dan menjadi buah bibir
Well seperti yang udah gue kutip di
website Wolipop , pihak ZOYA
menanggapinya sebagai berikut
"Tentu saja perlu sebagai umat muslim
wajib menjauhi segala sesuatu yang mengandung unsur non-halal. Selain makanan
yang kita konsumsi, pakaian serta hijab yang kita gunakan perlu diyakini apakah
kita sudah menggunakan hijab yang halal? Tentu harus ada sertifikat jaminan
halal yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang yaitu MUI,"
Sedangkan pihak MUI sendiri
memberikan tanggapan sebagai berikut:
“Pada dasarnya semua produk konsumsi
Indonesia termasuk pangan belum ada kewajiban untuk mendapatkan sertifikat
halal jadi mereka yang minta sertifikasi masih sukarela. Namun seiring dengan
tuntutan konsumen maka tidak hanya makanan-minuman saja yang minta sertifikat
halal tapi juga produk gunaan (selain pangan) banyak yang menghasilkan
sertifikat halal.
Tidak hanya kerudung, Farid juga
mengungkapkan produsen sepatu, ikat pinggang, tisu, kertas, hingga perusahaan
jasa telah mengajukan pendaftaran sertifikat halal ke MUI. Ada laundry, dia
menyediakan sabun cuci dan airnya terjamin dari (tidak mengandung) najis.” (sumber
: http://wolipop.detik.com/read/2016/02/03/144513/3133895/1632/penjelasan-mui-soal-kerudung-bersertifikat-halal)
IMHO
Ketika gue pertama kali baca berita
ini di timeline Facebook gue, hal
pertama kali yang gue lakuin adalah melakukan cross-check, dan setelah gue tau berita ini bener, gue pun tertawa
jijik campur geli campur eneq. I mean
like, what the hell are you doing dude? I mean ,
come on MUI, are you trying to monetize the “halal certification” for your own business?,
gitu loh. Ya ampun masak mau berjilbab, harus seribet itukah? Harus cek whether it is halal or not, harus ngecek
apakah lembaran kain jilbab yang di jual di pinggiran pasar tradisional ada cap
halal dari MUI apa nggak. Come on bit*h
apakah hidup harus serumit ini.
Ntar sista-sista hijabers Indonesia
ketika belanja online akan bertambah pertanyaannya jadi
“Hai
sis, ada logo halal MUI nya ga nih jilbab, coba send pic ya. Ana takut nih kalo
ga halal jilbabnya” oppssss!!!!! Kalo ada bis PO nggak sis? :D:D:D:D
Damn it!!!
Terus, berdasarkan penyataan pihak
MUI, ada usaha laundry – bilangnya sih- ada yang minta sertifikasi halal. Gue
bingung ntar kalo ada mahasiswa yang males nyuci terus die datang ke tempat
laundry di samping kosannya, begitu nyampe di tempat laundry-an bukanya naro
barang cuciannya, dia malah sibuk ngeliatan spanduk laundry yang tergantung,
sibuk nyariin logo halal MUI. Bahahahhaha. LOL.
Jadi ya menurut gue, stop deh para
pemilik usaha produk pakaian, tissue, atau apalah itu berusaha menarik
penggemar di Indonesia yang notabene kebanyakan muslim dengan menggunakan “citra
halal” dari MUI. Karena lu bakal ngeribetin khalayak ramai brahhhh, okelah kalo
halal buat makanan atau minum, tapi buat tissue, sabuk, buku, setrika,dll LOL.
Arghhh!!!!!!! Hahahah apa jangan jangan ntar MUI juga bakal meng”halal”kan
iPhone7 yang bentar lagi mau keluar. Kalo ga keluar sertifikat halal dari MUI,
jangan dibeli. Takut bahan pembuat iPhone7 terbuat dari BABI.
Anyway, BABI is such a cute animal, but they seems to be the one to blame by MUI. Hahha.
Well, that is what I can tell you about the stupid Joke “Jilbab Halal” I
hope you find my opinion insulting, and really, if you do, I don’t give a sh*t.
Bye from now, See you letahhh!!!!!
Nice Info Gan
ReplyDeleteiya mungkin sebentar lagi laundry bakal ada cap halalnya juga, wkwk
ReplyDeletesepertinya zoya gagal merubah mindset konsumen terhadap prosuk hijabnya.
ReplyDelete